CLOUD COMPUTING
Disusun Oleh :
HARIS SRI WIDYOKO
NIM :
2114R0796
Dosen : Septia
Lutfi
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada ALLAH SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan penuh
rasa tanggung jawab. Tugas makalah ini berjudul “CLOUD COMPUTING”. Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari bapak dosen STMIK
HIMSYA Tehnik informatika. Selain itu juga, dengan makalah ini penulis dapat
lebih memahami tentang apa itu androit serta aplikasi-aplikasi didalamnya.
Makalah ini saya susun sesimpel mungkin agar mudah dipahami dan dapat menarik
minat siapapun untuk membaca informasi yang tertera didalamnya. Saya berusaha
semaksimal mungkin dalam penyusunannya agar memberikan kesan yang baik bagi
siapapun yang membacanya.
Penulis
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca
yang khususnya para pelajar dan mahasiswa di
seluruh Indonesia,terutama bagi
penulis sendiri.Kepada
pembaca jika terdapat
kekurangan atau kekeliruan
dalam makalah ini, penuli smohon maaf, karena penulis
sendiri dalam tahap belajar.Dengan
demikian, tak lupa
penulis ucapkan terimakasih,
kepad para pembaca.Semoga
Allah memberkahi makalah
ini sehingga benar-benar
bisabermanfaat.amin
Blora
,Desember 2014
Penulis,
Haris
Sri Widyoko
|
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan data merupakan hal yang tak bisa terhindarkan lagi. Semua dari hasil kerja kita pasti berupa data baik yang berupa nyata ataupun data digital. Data digital merupakan suatu kumpulan kode yang merepresenasikan hasil kerja kita agar bisa dibaca oleh komputer atau alat olah data kita. Untuk data digital, pastilah memeliki suatu ukuran besar (size) yang menjadi batasannya. Dengan size tersebut maka data digital dapat diartikan sebagai sesuatu yang spesifik dan dapat didefinisikan bentuknya.
Data digital,
memiliki kelebihan jika dibanding dengan data nyata yaitu dapat dipakai terus
menerus tanpa mengalami perusakan atau dapat disebut memiliki kualitas yang
sama. Data digital dapat digunakan terus menerus karena dapat disimpan untuk
bisa digunakan terus menerus jika disimpan di dalam alat penyimpanan (storage).
Dengan semua kemudahan dari data digital tersebut, data digital juga memiliki
suatu kekurangan yaitu dengan adanya
ukuran size, maka storage(alat simpan) dari data tersebut harus memiliki
ukuran (Space Storage) yang sejumlah dengan data yang akan disimpan. Untuk
beberapa data memang masalah ini belum begitu terlihat, tapi jika data digital
yang akan disimpan terus menumpuk akibat dari pentingya danbanyaknya tugas.
Maka solusi yang biasanya diambil adalah penghapusan data yang lama atau dengan
penambahan storage baru. Memang untuk penambahan storage baru bisa
menyelamatkan data yang sudah tidak muat, tetapi dengan begitu akan menambah
jumlah limbah dan biaya yang besar.
Sebetulnya
jawaban dari masalah ini sudah mulai tercetus oleh John McCarthy pada tahun
1960-an akan tetapi pada waktu itu masih dirasakan suatu kesuliatan untuk
mewujudkan pemecahan masalah ini. Dengan perkembangan dunia maya yang cepat
seiring dengan diluncurkannya Web 2.0 maka jawaban dari masalah storage yang
selama belum bisa diatasi dapat
dipecahkan yaitu dengan Cloud Computer (Cloud Storage). Cloud Storage merupakan
layanan penyimpanan data secara Online di Storage Server, atau dengan kata lain
data kita akan disimpan pada database(storage) milik server online. Dengan
cloud storage penggunanya tidak perlu lagi untuk membawa data digital dalam
alat penyimpanan yang banyak melainkan sewaktu-waktu dapat diunduh dan diambil
lagi untuk digunakan melalaui jaringan internet untuk mengakses data di server.
Sejarah Cloud Computing
Cloud
computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan
Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul
“Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab
atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun
1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu
terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para
pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di
antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang
akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah
ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun
‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup
besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud
computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing
adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup
drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan
teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di
komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa
komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan
besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google
dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan
besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi
cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft
dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang
mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan
Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang
mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi
visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat
lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner
menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna
Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang
sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
Pengertian Cloud
Computing
Komputasi
awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau
client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Cloud
Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer
(komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah
metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer.
Komputasi
awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain
yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan
terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai
contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses
melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di
server.
Sebagaimana
awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Metoda atau Cara Kerja Cloud Computing
Berikut
merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud
computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan
pekerjaan komputasi berat
untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket
perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi
operating system pada satu aplikasi[8]. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi
mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks.
Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak
hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP)
misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada
(geolocation). Domain
Name System(DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke
sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses
dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server,
tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam
browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan
menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah
atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain)
Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses
oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari
database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman
yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh
dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data
Web service
telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat
service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA
adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar,
dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya
perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi
dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan
konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan
layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang
seragam.
Implementasi Cloud Computing
Ada tiga
poin utama yang diperlukan dalam implementasi cloud computing, yaitu :
·
Computer
front end
Biasanya
merupakan computer desktop biasa.
·
Computer
back end
Computer
back end dalam skala besar biasanya berupa server computer yang dilengkapi
dengan data center dalam rak-rak besar. Pada umumnya computer back end harus
mempunyai kinerja yang tinggi, karena harus melayani mungkin hinggga ribuan
permintaan data.
·
Penghubung
antara keduanya
Penghubung
keduanya bisa berupa jaringan LAN atau internet.
Implementasi Cloud Computing dalam pemerintahan
(E-Goverment)
Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment)
dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. E-Goverment
dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan
yang lebih baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia telah
menggunakan cloud computing. Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber
informasi. Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyediakan
layanan Cloud Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan TIK untuk
instansi pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan
percepatan e-government, karena
memungkinkan pengguna pemerintah berkonsentrasi dalam memberikan layanan dan
tidak dipusingkan dengan konfigurasi maupun pemeliharan perangkat teknologi
informasi .
Manfaat
Menggunakan Cloud Computing
Dengan adanya cloud computing akan mengubah paradigma
perusahaan ataupun organisasi IT dalam memandang investasi
teknologi komunikasi informasi. "Investasi
untuk modal kapital berubah menjadi biaya
operasional dengan besaran yang lebih
efisien akibat adanya cloud computing,dan Ini
membuat para pengguna (user) bebas
berkreasi dan tidak perlu menyediakan infrastruktur (data
center, processing power, storage, sampai ke aplikasi desktop) untuk dapat
memiliki sebuah sistem, karena semuanya sudah disediakan secara virtual
Disaat ini kebutuhan akan pemakaian ,
pemeliharaan dan keamanan sistem informasi
semakin meningkat, mendorong perusahaan ataupun organisasi untuk meningkatkan dan
mengamankan sistem mereka, namun Karena perusahaan ataupun organisasi tidak memiliki sumber daya yang besar untuk membeli sistem untuk keperluan mereka dan bahkan untuk memelihara sistem informasi mereka ,terlebih lagi untuk mengamankan sistem tersebut maka kemungkinan besar Cloud Computing akan menjadi pilihan pertama dan kemungkinan besar akan berkembang, khusunya di Indonesia.
semakin meningkat, mendorong perusahaan ataupun organisasi untuk meningkatkan dan
mengamankan sistem mereka, namun Karena perusahaan ataupun organisasi tidak memiliki sumber daya yang besar untuk membeli sistem untuk keperluan mereka dan bahkan untuk memelihara sistem informasi mereka ,terlebih lagi untuk mengamankan sistem tersebut maka kemungkinan besar Cloud Computing akan menjadi pilihan pertama dan kemungkinan besar akan berkembang, khusunya di Indonesia.
Bahkan dengan Cloud Computing, mereka (perusahaan /
organisasi) hanya menyewa layanan atau jasa dari penyedia Cloud
Computing. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya dengan Cloud
Compuitng ini dapat mengurangi investasi awal dari sebuah perusahaan atau
organisasi yang membutuhkan pememakaian, pemeliharaan dan keamanan sistem
informasi yang lebih baik.
Dalam hal ini investasi yang
besar bagi sebuah perusahaan atau
organisasi akan berubah menjadi suatu sistem operasional yang mudah
dikelola, bahkan penyedia jasa seperti Software as a Service (SaaS) yand
ada di Cloud dapat menawarkan harga yang sangat rendah karena faktor ekonomi.
Dengan Cloud Computing kita tidak perlu lagi
dikuatirkan dengan adanya kompleksitas Teknologi saat ini. Perusahaan dan
organisasi yang dalam usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu
takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem informasi
mereka dan bahkan dalam hal peng-updatetan
suatu Teknologi atau aplikasi yang dipakai,
karena semuanya itu bisa diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing.
Cloud Computing jangan dijadikan
sebagai ―Core Business‖ bagi sebuah
perusahaan tapi sebaliknya jadikan-lah Cloud Computing ini sebagai
―Support Business‖, prinsip ini yang benar karena Cloud
Computing sebagai penunjang suatu perusahaan dalam
mengelola sistem informasi yang ada di
perusahaan tersebut dengan maksud dan tujuan
untuk kelangsungan bisnis dari perusahaan tersebut, karena Cloud
Computing memberikan solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional
perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data.
1. Skalabilitas
- Mudah meningkatkan kapasitas, sebagai kebutuhan
komputasi berubah,
tanpa membeli peralatan tambahan.
tanpa membeli peralatan tambahan.
2. Accessibility
- Akses data dan aplikasi melalui internet dari mana saja. Mengurangi
Biaya
3. Shift
Beban - Free staf TI internal dari
pembaruan dan isu-isu konstan.
Keprihatinan utama mengenai cloud
computing adalah keamanan dan kehandalan. Banyak
organisasi mengalami kesulitan mempercayai informasi mereka
dengan vendor pihak ketiga, dan juga
penyedia dipublikasikan padam telah meningkatkan
keprihatinan mereka mengevaluasi kebutuhan komputasi Anda, penting
untuk mempertimbangkan baik manfaat dan risiko dari Cloud Computing.
Sebagai contoh, data-kerugian yang mungkin baik itu dalam
Cloud Computing dan sistem perusahaan
tradisional, tetapi dalam banyak kasus
vendor Cloud Computing akan memiliki lebih banyak
sumber daya yang tersedia dengan cepat dan
akurat memperbaiki kegagalan ini.
Selain itu dengan teknologi
Cloud Computing (komputasi awan) akan memberikan
dampak lebih ekonomis dan sumber daya IT yang digunakan lebih
efisien, saat aplikasi bisnis dioperasikan dalam suatu lingkungan. Jasa
Cloud adalah bisnis yang paling cepat
tumbuh dan berkembang pendekatannya untuk
memberikan aplikasi dan layanan dari mana
saja ke pelanggan apapun, pada perangkat apapun.
Sebuah pergeseran yang terjadi dengan komputasi awan yang membentang di
alam teknologi dan bisnis, sebuah pergeseran yang dramatis akan mengubah bisnis
dan bagaimana menggunakan teknologi untuk memenuhi persyaratan.
Dengan
Cloud Kemampuan untuk menangani tugas-tugas
penting, dapat dilakukan lebih efisien oleh
karena dilakukan oleh pihak ketiga,
apakah mereka merupakan inti atau bukan inti
dengan bisnis anda, adalah sebuah model
bisnis yang umum dan merupakan layanan yang bisa
menguntungkan anda.
Karakteristik
Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud
computing, semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan
layanan cloud computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna
untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing
atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan
bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik
berikut ini.
1) On-Demand
Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat
dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung
tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat
minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai
contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan
tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2) Broad
Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses
dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke
jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita
terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut,
baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat
lain.
3) Resource
Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia
secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud
computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan
harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan
secara maksimal.
4) Rapid
Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus
dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila
pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi
CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila
kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka
apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas
harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5) Measured
Service
Sebuah layanan cloud computing harus
disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses
pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai
penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Sistem Kerja Cloud Computing
Ketika
berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua
bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui
jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer
(user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian
dari sistem.
Ujung depan
termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang diperlukan
untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan semua
memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail program
memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox.
Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di ujung
belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data
yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua
program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video
game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah
server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk
memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan
yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang
disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk
berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada
kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya
tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut
virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server,
virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
Jenis
layanan yang Disediakan Cloud Computing
Secara umum, layanan Cloud
Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi / perangkat lunak,
platform, dan infrasturktur ( Software as a Service, Platform as a Service, dan
Infrastructure as a Service)
1. Infrastructure as Service
Hal ini
meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center,
storage, server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking
yang ada didalam sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna,
Pelanggan hanya perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider
dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai
kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat
menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya. Sinonim lainnya adalah Hardware as a Service. Secara sederhana, kita
“menyewa” infrastruktur atau hardware provider Cloud Computing, seperti server
space, network equipment, memory, CPU cycle, dan storage.
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh
penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan
aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi
oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan layanan
cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan
sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah
tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi
maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya
sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses
migrasi server-server kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS
ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS
ini, dalam bentuk Virtual Private Server.
2. Platform-as-a-service
Adalah
development platform berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya untuk
membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer
dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat
dan murah.
Selain itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung
dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan tenaga ahli untuk
melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan kekhawatirkan mengenai
kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load balancing dan lainnya, sehingga
mereka tetap fokus pada application developmentnya. Contohnya adalah Google
AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas
platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.
Sering terjadi, suatu aplikasi software yang
sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian
pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai
dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan jenis
layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software
yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian
kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa
PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur
server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai
menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya
perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS
juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen,
kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS,
lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita
membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi
kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia
layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services
3. Software-as-a-service
Adalah software atau aplikasi web-based interface,
yang dideploy di sisi pihak ketiga, sehingga dapat diakses melalui jaringan
oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu melakukan deployment aplikasi dari
awal, tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli seperangkat server
untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup membayar aplikasi
sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme
OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya butuh koneksi internet
dan sebuah browser untuk menjalankannya. Contoh SaaS yaitu layanan CRM
online Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau,
menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, mulai dari layanan word processor
seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online. Layanan
akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih
banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan
SaaS di area kolaborasi/unified communication. Sayangnya untuk pasar dalam
negeri sendiri, masih sangat sedikit yang mau ber investasi untuk menyediakan
layanan saat ini.
Sebenarnya kita sudah akrab dengan layanan cloud
computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger.
Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web
Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet.
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan
SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini,
perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup
berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan
aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu
melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat
aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal
menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan
sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you
go, pay per use, per seat.
Nah, semua layanan ini, dimana suatu aplikasi
software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna,
termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara
sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
Contoh Perusahaan Pemberi Layanan
Cloud Computing
SaaS
Google, seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll. Microsoft,
seperti Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication Online,
Microsoft Dynamics CRM, dll.
PaaS
Google, seperti Google App
Engine, Google Web Toolkit, dll. Microsoft, seperti Microsoft Windows
Live, Microsoft Windows Azure, dll.
IaaS
Amazon Web Service, seperti Amazon
Elastic Compute Cloud (EC2).
Skytap, seperti Skytap Cloud(TM)
Hexagrid, seperti V3Cloud
Reseller Program
Tipe-Tipe
Cloud Computing
Merujuk ke kata “Private”, Private Cloud sebenarnya
menunjukkan suatu layanan cloud yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan suatu
enterprise atau perusahaan, dan bisa jadi layanan cloud ini di-hosting pada
Datacenter milik Cloud Provider seperti pada Amazon’s Elastic Compute Cloud
(EC2) atau Simple Storage Service (S3) maupun Datacenter milik enterprise itu
sendiri, yang jelas layanan cloud ini tidak bisa diakses secara umum atau bukan
layanan yang terbuka buat publik dan hanya bisa diakses oleh enterprise itu
sendiri. Dan setiap enterprise mempunyai kontrol langsung atas setiap aspek
pelaksanaan Cloud: perangkat keras, jaringan, sistem operasi dan perangkat
lunak lain yang digunakan untuk menciptakan Cloud itu sendiri; cara penerapan
keamanan, bahkan API yang digunakan (yaitu jika menggunakan sistem open
source). Jadi kesimpulannyaPrivate Cloud adalah infrastruktur layanan cloud
yang dioperasikan hanya untuk sebuah enterprise/organisasi/perusahaaan
tertentu, pelanggannya biasanya perusahaan dengan skala besar, infrastruktur
dapat dikelola oleh perusahaan itu sendiri atau oleh pihak ketiga dan lokasi
bisa on-site atau off-site.
Sebuah public cloud, atau external cloud, adalah
bentuk paling umum dari Cloud Computing, di mana layanan yang dibuat tersedia
untuk masyarakat umum dengan carapay-as-you-go. Pelanggan, baik itu
merupakan pengguna individu maupun perusahaan mengakses layanan yang disediakan
oleh penyedia pihak ketiga melalui internet, dimana sumber daya komputasi
seperti aplikasi, sistem penyimpanan, dan jaringan yang diakses berbagi dengan
banyak pelanggan yang berbeda.
Model public cloud secara luas diterima dan
diadopsi oleh banyak perusahaan karena vendor public cloud terkemuka seperti
Amazon, Microsoft dan Google, memiliki infrastruktur yang telah dilengkapi
dengan sejumlah besar data center, memungkinkan pengguna untuk secara bebas
menentukan seberapa besar sumber daya komputasi yang mereka sewa dan membayar
sesuai dengan apa yang mereka pergunakan.
Public cloud sangat memperhatikan efisiensi, fleksibilitas
dan keamanan. Yang paling utama adalah keamanan, walaupun berada dalam
lingkungan cloud yang sama, antara satu pelanggan dengan pelanggan lain tidak
bisa saling melihat data satu sama lain.Hybrid cloud, merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private,
community, atau public).
Meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi
dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data
dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang
antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang
optimal.
Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing
sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan
menentukan model mana yang akan bertahan.
Namun semua sepakat bahwa cloud computing akan menjadi masa depan dari
dunia komputasi. Bahkan lembaga riset bergengsi Gartner Group juga telah
menyatakan bahwa Cloud Computing adalah wacana yang tidak boleh dilewatkan oleh
seluruh pemangku kepentingan di dunia TI.
Aspek Keamanan dan Privasi
Cloud Computing
Sebelum suatu perusahaan/organisasi mendapatkan
keuntungan dari komputasi awan, ada beberapa aspek yang berkaitan dengan
Keamanan dan Privasi di bawah ini yang harus diperhatikan :
1. Manajemen
Resiko dan Ketaatan, organisasi yang mulai mengadopsi awan tetap harus
bertanggung jawab untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan ketaatan terhadap
aturan yang berlaku di industri terkait. Manajemen resiko dan ketaatan ini
membutuhkan tim internal yang kuat dan transparansi proses dari penyedia jasa
awan.
Rekomendasi
: penyedia jasa awan harus menggunakan beberapa framework atau best practice
seperti MOF, atau ITIL, dan memiliki sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, dan
mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga, disesuaikan
dengan ketentuan suatu negara, mungkin juga harus taat terhadap PCI atau FISMA.
2. Manajemen
Akses dan Identitas, identitas bisa didapat melalui beberapa penyedia jasa awan,
dan harus bersifat interoperabel antar organisasi yang berbeda, penyedia awan
yang berbeda, dan berlandaskan proses yang kuat.
Rekomendasi
: Autentikasi yang disarankan adalah menggunakan beberapa faktor sekaligus,
seperti biometric, one time password token (seperti token BCA), kartu ID dengan
chip, dan password.
3. Integritas
Layanan, layanan berbasis awan harus dibangun dengan landasan keamanan yang
kuat, dan proses-proses operasionalnya juga harus diintegrasikan dengan
manajemen keamanan di organisasi tersebut. Penyedia layanan awan harus
mengikuti proses yang bisa dibuktikan, terdefinisi, dan jelas dalam
mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanannya mulai dari titik
paling awal, di setiap titik di dalam siklus, sampai paling penghabisan. Selain
itu manajemen keamanan dan auditing harus selaras antara penyedia awan dan
pelanggan.
Rekomendasi
: Gunakan sertifikasi semacam EAL4+ (untuk evaluasi keamanan), SDL (untuk
pengembangan aplikasi), ISO/IEC 18044 (untuk incident response).
4. Integritas
Klien, layanan awan yang digunakan di sisi klien harus memperhatikan aspek
keamanan, ketaatan, dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa
ditingkatkan dengan menggunakan paduan praktek terbaik.
Rekomendasi
: Perkuat sistem desktop, pastikan kesehatan sistem desktop, terapkan IT policy
yang tepat, federasi identitas, Network Access Protection dan sebagainya.
5. Proteksi
Informasi, layanan awan membutuhkan proses yang andal untuk melindungi
informasi sebelum, selama, dan setelah transaksi. Manfaatkan Klasifikasi Data
untuk meningkatkan kontrol terhadap data yang siap dilepas ke awan.
Rekomendasi
: Gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data
dilepas ke awan
Contoh Cloud
Computing
Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya
Google Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive
memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap penggunanya.
Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran atau pembelian
Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan pemilik file dapat
mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan komputer
desktop, laptop, komputer
tablet ataupun smartphone. File
tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi
pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan.
Fitur-fitur Google Drive
·
Penyimpanan
gratis sebesar 5GB
Google Drive memberikan fasilitas penyimpanan sebesar 5GB
kepada penggunanya dengan cuma-cuma untuk menyimpan dokumen, baik berupa
gambar, video, musik, ataupun file-file lain.
·
Memungkinkan
membuat dokumen
Pada fitur ini Google Drive memungkinkan para penggunanya
untuk membuat dokumen, seperti mengolah data, mengolah angka, membuat
presentasi, form dan dokumen lainnya.
·
Berbagi file
Google Drive memudahkan untuk berbagi file dengan orang
lain, dan juga memudahkan orang lain untuk melakukan pengeditan terhadap file
yang kita buat.
·
Terintegrasi
dengan layanan Google lainnya
Para pengguna layanan Google lainnya akan merasakan
kemudahan dalam memanagement file dari Google Drive. Karena Google Drive secara
otomatis terintegrasi dengan layanan google lainnya.
· Fasilitas pencarian
Google Drive memberikan layanan pencarian yang lebih baik
dan lebih cepat untuk para penggunanya dengan menggunakan kata kunci tertentu.
Google Drive juga dapat mengenali gambar atau teks dari dokumen hasil scan.
·
Menampilkan
berbagai file
Lebih dari 30 type file yang dapat dibuka dan ditampilkan
oleh Google Drive, termasuk file video, file image, dan lain-lain tanpa
mengharuskan pengguna untuk mengunduh dan menginstal software yang sesuai
dengan tipe atau ekstensi file tersebut.
· Menjalankan aplikasi
Google Drive juga mempunyai kemampuan untuk membuat,
menjalankan dan membagi file aplikasi favorit yang dimiliki oleh pengguna.
Windows Azure
Windows Azure adalah
sistem operasi yang berbasis Cloud computing, dibuat
oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta
melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows Azure yang
mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman. Sistem operasi ini dirilis
pada 1 Februari 2010.
Fitur-fitur Windows Azure
· Layanan Infrastruktur
Windows Azure menyediakan infrastruktur dengan skala yang
sesuai dengan kebutuhan. Baik dalam membuat aplikasi baru atau menjalankan
aplikasi yang telah disediakan.
·
Kembangkan dan
Lakukan Percobaan
Windows Azure memungkinkan pengguna untuk melakukan
pengembangan aplikasi dan langsung melakukan percobaan pada aplikasi tersebut
secara cepat.
·
Big Data
Windows Azure menyediakan kapasitas data yang besar.
Kapasitas ini didukung oleh Apache Hadoop.
·
Aplikasi
Mobile
Windows Azure memberikan kemudahan dalam pembuatan
aplikasi mobile. Aplikasi yang telah dibuat dan dapat langsung dimasukan ke
penyimpanan komputasi awan.
·
Media
Layanan Media Windows Azure memperbolehkan untuk
mengembangkan solusi penyebaran media, yang mana bisa menampilkan media dari
Adobe Flash, Android, iOS, Windows, dan platform lainnya
·
Aplikasi Web
Windows Azure menawarkan keamanan dan fleksibilitas pengembangan,
penyebaran, dan pilihan skala untuk berbagai macam ukuran aplikasi web.
·
Penyimpanan,
Pencadangan, dan Pemulihan
Windows Azure menyediakan penyimpanan, pencadangan, dan
solusi pemulihan data apapun.
·
Identitas dan
Manajemen Akses
Windows Azure Active Directory memberikan layanan
pengamanan pada identitas perusahaan. Serta melakukan manajemen pada banyak
pengguna di sebuah perusahaan.
·
Integrasi
Windows Azure memperbolehkan pengguna untuk membawa
seluruh aplikasi, data, perangkat, mitra ke perangkat lokal dan ke awan.
·
Manajemen Data
Windows Azure menyediakan solusi yang tepat untuk
kebutuhan data pengguna.
Kelebihan Cloud Computing
Sebagai suatu
teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga dengan cloud
computing. Pro dan
kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan yang
ada dari system teknologi baru tersebut, berikut kelebihan dari Cloud Computing:
a. Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol
dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada
suatu computer yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi
dan data kita berada pada server cloud.
b. Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg
kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage computer
kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses
data kita karena berada pada server cloud
c. Penghematan (Tanpa investasi awal)
Pastinya dengan adanya cloud computing, akan
memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya
memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software,
maupun human resources nya
d. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran
modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti
kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan
menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan
pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operational
e. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Sesuai dengan salah 1 karakter cloud
computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga merupakan salah 1 kelebihan
cloud computing. Jadi customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan
resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan
Kelemahan
Komputer
akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet
bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari
cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua
tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server
vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan
mengalami kerugian besar.
Dengan mempercayakan semua pengelolaan
seputar IT pada cloud service provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis
kita bukan pada pengelolaan IT nya.
Dengan
banyaknya kelebihan di atas Cloud Computing juga memeiliki kekurangan yaitu
ketergantungan akan koneksi Internet. Sehingga membutuhkan koneksi dengan
kecepatan yang tinggi agar dapat memanfaatkan(mengambil) file yang berukuran
besar. .
Tutorial membuat
Cloud Computing
Membuat
layanan cloud sendiri dengan Server Ubuntu maupun CentOS. Setelah kita
menginstall Server untuk Cloud, tahap selanjutnya kita Installkan
Program-program pendukung antara lain :
1. Apache
Server 2 atau versi terbaru
2. PHP
5.1 keatas : php5 php5-json php-xml php-mbstring php5-zip php5-gd php5-sqlite
curl libcurl3 libcurl3-dev php5-curl php-pdo
3. Database
bisa menggunakan SQLite, MySQL 5.1, atau PostgreSQL 8 atau versi terbaru
4. Software
owncloud 4.0
Operating
System bisa menggunakan GNU Linux, Microsoft Windows, Solaris, MacOSX maupun
keluarga BSD (FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, dll). Dengan syarat terdapat web server
HTTP dan PHP serta database engine (SQLite, MySQL, PostgreSQL).
Install
ownCloud di Ubuntu
Download Software ownCloud
http://owncloud.org/support/install/ownCloud 4.0 –
md5
Extract file owncloud yang telah kita download :
tar xfz owncloud-owncloud-master.tar.gz
Kemudian salin ke direktori Apache : sudo cp -r
owncloud /var/www
Buat direktori owncloud di Apache: cd /var/www;
sudo chown -R www-data:www-data owncloud
Setelah selesai menginstall owncloud
Buka http://ip-address-anda/owncloud pada browser.
Jika terjadi kesalahan dan muncul
messages
Could not open /var/www/.well-known/host-meta for
writing, please check permissions!
Teman-teman harus mengecek kembali permission
direktorinya.
Direktori /var/www/.well-known/host-meta harus
writeable oleh user apache,
Misal usernya adalah www-data.
Cukup mengganti permission dengan command chown
pada seluruh direktori /var/www.
chown -R www-data /var/www
Setelah berhasil Anda bisa membuka kembali
http://ip-address-anda/owncloud dan melakukan login dengan user dan password
Anda.
Masukan user, password dan konfigurasi database:
Keterangan : Settingan default upload file pada owncloud 2MB kita dapat mengubahnya sendiri sesuai
keinginan.
Penutup
Demikian
makalah saya mengenai “CLOUD COMPUTING” , semoga makalah ini dapat menjadi
sumber pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi pembacanya.saya mengucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak
terkait yang membantu penyusunan makalah ini.
Kepada
teman-teman dan bapak dosen atas saran dan bimbinganya yang akhirnya mampu
memunculkan makalah yang luar biasa ini. Mohon maaf apabila saat proses
penulisan sering terjadi selisih antara yang satu dengan yang lain.Mohon maaf
apabila ternyata ada kesalahan pengetikan nama dan kesalahan penulisan
informasi.Sekali lagi terima kasih atas perhatian dan dukungungannya.
Blora
,Desember 2014
Penulis,
Haris
Sri Widyoko
|
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bhinekanews.com/2014/05/sejarah-icloud.html
Untuk mendapatkan kan dalam bentuk
PowerPoint silahkan klik link dibawah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar